Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang sering dialami oleh wanita. Penyakit ini umumnya dialami wanita berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda. Lantas, seberapa besar risiko kanker payudara bisa terjadi pada usia muda? Dan bagaimana cara untuk deteksi dini kanker payudara pada usia muda?
Menurut data Globocan yang dikutip dari laman Kemenkes.go.id, di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian. Angka kejadian kanker yang tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan data dari cancer.gov diketahui mayoritas kanker payudara terdiagnosis pada wanita dengan kelompok usia 55 – 64 tahun (25,7%). Namun yang perlu juga diperhatikan faktanya sebesar 1,9% kanker payudara dialami oleh wanita dengan kelompok usia 20 – 34 tahun. Oleh karena itu sudah menjadi kebutuhan bagi setiap wanita untuk rutin melakukan deteksi dini kanker payudara sejak usia muda. Semakin cepat diketahui adanya sel kanker pada tubuh maka semakin cepat penanganan dan semakin tinggi tingkat keberhasilan terapinya.
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan SADARI (periksa payudara sendiri) dan SADANIS (periksa payudara klinis oleh tenaga medis). Selain itu sebagai upaya preventif untuk mengetahui kondisi payudara secara lebih akurat dapat dilakukan skrining payudara dengan menggunakan USG payudara (untuk usia <35 tahun) atau mammografi (untuk usia ≥35 tahun). Pada wanita usia muda (< 35 tahun) lebih disarakan untuk melakukan USG payudara. Hasil USG payudara dianalisis oleh breast radiologist yang telah melakukan pembacaan pada lebih dari 1.000 hasil pembacaan USG Payudara/tahun.
Penanganan lanjutan kanker payudara berdasarkan hasil skrining di Rumah Sakit Onkologi Surabaya dilakukan secara komperhensif oleh Multi-disciplinary Team (MDT). MDT terdiri dari breast surgeon (dokter spesialis bedah khusus payudara), breast radiologist (dokter spesialis radiologi payudara), pathologist (dokter spesialis patologi anatomi), hematologist oncologist (dokter spesialis penyakit dalam khusus penyakit darah dan kanker), dan breast nurse (perawat khusus pasien kanker payudara).