Periksa darah saja, nanti kita bisa tahu apakah ada kanker dalam tubuh kita, saran ibu X kepada teman temannya. Saran ini lazim kita dengar seperti saran saran lain tentang kesehatan, misalnya kalau linu linu maka cek saja asam urat, atau gula darah untuk kencing manis. Pertanyaannya adalah materi atau zat apa yang akan dicek dalam darah untuk mengetahui seseorang mengidap kanker apa tidak, dan seberapa hasil pemeriksaan tersebut terjamin dan akurat.
Sebenarnya yang dimaksud ibu X adalah apa yang kita kenal secara medis dengan Petanda Tumor. Sejak 10 tahun terakhir kemajuan pemeriksaan laboratorium dan pengenalan antigen (benda asing) dan antibodi didalam tubuh memungkinkan pengenalan zat zat tersebut secara baik dan akurat dalam darah. Hal ini membantu sekali dalam manajemen kanker dari diagnosa sampai pengobatan dan follow up.
Petanda tumor (tumor marker) adalah sejenis zat yang pada umumnya mengandung protein dan terdapat dalam cairan tubuh, atau terdapat pada jaringan kanker penderita. Zat ini dapat dihasilkan oleh sel kanker atau sel tubuh penderita yang lain akibat rangsangan kanker. Petanda ini mencerminkan keberadaan atau keaktifan sel kanker.
Sel kanker adalah sel dengan metabolisme yang tinggi karena kecepatannya untuk berduplikasi, pertumbuhannya tidak terkontrol oleh mekanisme kontrol tubuh yang normal atau yang sudah ada. Akibatnya gen yang sebelumnya nonaktif menjadi teraktivasi, sehingga terjadi overekspresi (pengeluaran yang berlebihan) dari produk produk gen tersebut. Mekanisme pertahanan tubuh juga menyebabkan sebagian sel kanker mati atau nekrosis dan munculnya gen gen tertentu yang berfungsi menekan (mensupresi) pertumbuhan kanker serta produk produk ikutannya.
Tujuan utama pemeriksaan laboratorium petanda tumor adalah untuk menilai produk metabolisme sel kanker, produk gen yang teraktivasi, zat yang terdegradasi dari sel kanker yang mati atau produk reaksi tubuh terhadap sel kanker. Dari uraian asal usul zat petanda tumor tampak bahwa satu jenis tumor dapat memiliki tidak hanya satu jenis petanda tumor, dan satu jenis petanda tumor juga dapat muncul pada berbagai jenis tumor yang berbeda. Karakteristik ini membuat pemeriksaan petanda tumor bersifat fleksibel dan bervariasi pola kombinasinya.
Produk dalam jumlah yang besar memberi nilai pemeriksaan yang akurat, sebaliknya dalam jumlah yang kecil sulit terdeteksi secara laboratorium dan tidak memberi makna. Yang menjadi problem adalah bahwa kalau produknya dalam jumlah besar maka kanker pada umumnya sudah besar atau lanjut. Oleh karena itu petanda tumor umumnya tidak digunakan untuk deteksi dini tetapi lebih bermakna dalam membantu diagnosa dan pemantauan hasil pengobatan serta follow-up.
Berdasar sifat biokimia dan imunologisnya, zat petanda tumor biasanya dibagi menjadi
- Antigen, enzim, hormon, zat biokimia, reaksi antibodi penderita, yang dapat terdeteksi dalam pemeriksaan serum atau darah yang bisa diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Contoh antigen adalah : AFP (Alfa-fetoprotein), CEA, CA15-3, CA 125, CA 19-9, PSA (Prostat Spesifik Antigen). Contoh enzim misalnya Alkali Fosfatase (ALP). Contoh hormon misalnya Beta-HCG (β-human chorionic gonadotrophin).
- Gen Kanker, gen penekan kanker atau produknya yang dapat diketahui dari pemeriksaan histopatologi atau imunohistokimia oleh seorang ahli patologi.
Yang paling sering diperbincangkan petanda tumor adalah CEA. Sebagai ilustrasi CEA berguna untuk diagnosis kanker stadium menengah hingga lanjut dengan sensitifitas yang berbeda pada kanker pankreas 88-91%, kanker paru 76%, kanker usus besar 73%, kanker payudara dan indung telur 73%. CEA yang tinggi juga didapatkan pada kanker kandung kecing, leher rahim, endometrium, lambung, dll. Karena CEA meningkat secara mencolok hanya pada kanker stadium menengah dan lanjut, juga tidak terbatas pada jenis tumor tertentu , maka CEA tidak membantu dalam diagnosa dini kanker tertentu. Perubahan kadar CEA meningkat sesuai progresi kankernya.
Petanda tumor CEA memberi nilai yang baik untuk prognosa dan pemantauan hasil pengobatan. Bila sebelum pengobatan CEA tinggi dan setelah pengobatan turun atau normal ,maka pengobatan itu mempunyai nilai respon yang baik. Yang juga harus dinilai adalah progres kenaikan kadar CEA, bila kadar meningkat dibanding pemeriksaan sebelumnya tentunya menunjukan bahwa sel kanker juga makin aktif dan makin berkembang. Hal ini umumnya juga berlaku untuk petanda tumor yang lain. CA 15-3 sebagai petanda tumor payudara mempunyai sensitivitas 80-87% pada stadium menengah dan lanjut, meningkat juga pada kanker indung telur, paru atau kelainan non kanker payudara. Artinya sebagai petanda tumor CA15-3 spesifitasnya relatif buruk, tetapi penting untuk penentuan prognosa dan efek terapi kanker payudara.
Beberapa pegangan untuk memahami kegunaan pemeriksaan petanda tumor:
- Pemeriksaan tumor tidak dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini kanker. Mengapa? Bila tumor marker meningkat, kanker umumnya sudah tidak dini lagi. Dengan kata lain pada kanker stadium diri tumor marker belum meningkat. Sering terjadi kekeliruan interpretasi disini. Bila tumor marker negatif, dianggap bebas kanker. Tidak, bahkan ini justru berbahaya, timbul rasa aman semu. Kalau ini dijadikan pegangan, kita akan kehilangan momentum. Bila pasiem kanker datang disaat tumor marker sudah meningkat, umumnya tidak dini lagi. Deteksi kanker dini harus mengikuti panduan yang sesuai dengan jenis kankernya.
- Untuk keperluan diagnostik, tumor marker dapat sangat membantu pada beberapa jenis kanker. Misalnya kanker lever, prostatm ovarium Tetapi tidak pada semua jenis kanker.
- Untuk tujuan follow, pemeriksaan tumor marker umumnya dilakukan sesuai guideline.
- Untuk melakukan melihat respons terapi. Tumor marker dapat bermanfaat pada beberapa jenis kanker.
Usul kami, sebaiknya anda berkonsultasi pada dokter sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium.