KAMI HADIR UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT

lihat Jadwal Buat Janji Whatsapp

Chat
Oleh Administrator
00172955520022 Okt 2024
event

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS) bersama Breast Cancer Survivor (RSOS Family) mengajak masyarakat untuk lebih aware dan sadar akan kanker payudara. Sekaligus dalam rangka memperingati Breast Cancer Awareness Month atau Bulan Kewaspadaan Kanker Payudara pada oktober setiap tahunnya.

Misi tersebut dikemas dalam kegiatan Fun Walk for Hope di sekitar Jl. Arif Rahman Hakim 184 Surabaya, Minggu pagi (20/10/2024).

“Kita memilih fun walk selain sebagai kesehatan promosi gaya hidup sehat, juga edukasi mengenai seluk beluk tentang kanker payudara dan kampanye untuk deteksi dini,” Ketua Panitia Fun Walk for Hope dr. Sidharta Himawan Giri.

Acara ini melibatkan 400 masyarakat dan turut hadir Komunitas Breast Cancer Survivor (RSOS Family) dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik, Banyuwangi, Lombok dan berbagai kota lainnya.

Melalui acara ini, Rumah Sakit Onkologi Surabaya ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Surabaya bahwa kunci dalam penyembuhan kanker payudara adalah pasien datang pada saat yang tepat dan ke tempat yang tepat.

Hal tersebut disampaikan dr. Ario Djatmiko sebagai Founder RS Onkologi Surabaya bahwa sebagai rumah sakit khusus kasus onkologi, keberadaannya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam penanganan kanker payudara di Indonesia.

Kesadaran kanker payudara itu penting. dr. Ario menyebut, kanker adalah penyakit yang jika didiamkan akan fatal tetapi jika ditangani dengan baik akan sembuh. Apabila pasien datang pada saat yang tepat dan ke tempat yang tepat.

Saat yang tepat adalah ketika kanker ditemukan dalam keadaan dini, lakukan pemeriksaanberkala sebelum ada keluhan.

Lakukan SADARI (perikSA PayuDara SendiRi) sebulan sekali, lengkapi dengan skrining USG/Mamografi sesuai rekomendasi umur, segera periksa ke dokter apabila adaperubahan atau keluhan pada payudara.

Tempat yang tepat yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan payudara yang terintegrasi, menerapkan pelayanan sesuai standar khusus penanganankanker payudara, dan memiliki koordinasi tim medis yang ahli di bidangnya.

“Perjuangan melawan kanker bukan di rumah sakitnya tapi di masyarakat, sehingga pergerakan di masyarakat sama pentingnya dengan layanan di rumah sakit. Yang menjadi masalah kanker tidak memiliki gejala, begitu memberi gejala dia terlambat. Itu pentingnya perlu kesadaran,” sebut dr. Ario.

Langkah-langkah SADARI diperagakan oleh Komunitas Breast Cancer Survivor dan diikuti oleh semua peserta kegiatan Fun Walk for Hope, harapannya masyarakat dapat memahami sertamengingat langkah-langkah SADARI yang idealnya dilakukan setiap satu bulan sekali.

“Kanker pengobatannya tidak mengenakan dan mahal, maka pasien harus dijaga supaya datang ke tempat yang tepat. Sehingga dia mendapat pengobatan yang tepat dan bisa dijaga psikisnya. Orang yang paling tepat menjaga adalah survivor, penyintas,” sebut dr. Ario.

Diharapkan segala rangkaian acara ini bermanfaat bagi banyakpihak dan turut serta menyukseskan program pemerintah menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut pada 2035.

Dalam acara ini kehadiran Breast Cancer Survivor (RSOS Family) ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa inilah mereka yang telah menang atas kanker, tetap dapat aktif beraktifitas, memiliki semangat dan kerinduan untuk melakukan edukasi serta memberi motivasi kepada pasien kanker payudara dan juga masyarakat.

Theresia Pangemanan dari Reach to Recovery Surabaya menyebut, Breast Cancer Survivor ini menjadi komunitas pertama yang dibentuk pada 2005. 

Komunitas ini memiliki misi utama pendampingan pasien, mensuport para teman-teman pasien kanker payudara yang tengah berjuang di rumah sakit.

Selain itu juga memberikan edukasi deteksi dini kepada masyarakat, salah satunya di sekolah-sekolah menengah atas di Surabaya.

“Kita bikin awareness ke SMA-SMA supaya lakukan itu sejak muda, juga sering workshop kepada relawan, menambah pengetahuan relawan yang disampaikan oleh dokter-dokter RS Onkologi. Kegiatan komunitas tiga bulan sekali, rata-rata usia 40-50 tahun. Biasanya event ulang tahun peringatan kita juga saling berkunjung misal ke Lombok,” sebutnya.

Theresia menyebut, kegiatan fun walk menjadi penting untuk mengajak para penyintas menjaga kesehatan tubuh.

Menjaga kesehatan dan berat badan ideal dengan berolahraga menjadi penting bagi penyintas.

“Kita mesti menjaga, pola makan, bergerak, dan yang paling penting kelola stres dan pola tidur. Stres paling banyak pengaruhnya di saya maupun dari teman-teman. Oleh karenanya, kita harapkan deteksi dini dan selalu kita gaungkan apalagi oktober,” sebutnya


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bulan Kesadaran Kanker, RS Onkologi Surabaya Bareng Komunitas Survivor Gelar Fun Walk, https://jatim.tribunnews.com/2024/10/20/bulan-kesadaran-kanker-rs-onkologi-surabaya-bareng-komunitas-survivor-gelar-fun-walk.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto

Komentar